Tuesday, August 24, 2010

Perputaran



Aku masih seperti dulu. Tidak berubah. Secara fisik memang tubuhku bertumbuh bersama waktu.
Ehm.. kecuali, Edward berniat menjadikanku vampire. (Ah, lupakan aku pernah menulis itu).
Bumi berputar dan selalu berputar. Berputar bersama segala sesuatu yang melekat padanya.
Aku membayangkan hal berputar ini seperti gadis kecil berbaju putih, menari balet, berputar dengan riangnya.

Mungkin disanalah hebatnya matahari dan bulan.
Dengan menyaksikan putaran itu, gadis kecil itu bisa tumbuh, tumbuh dan tumbuh hingga ia menjadi renta.
Ha. Nggak enak betul perumpamaanku.

Tapi, sekarang ini.. aku sedang menyukai kata perputaran itu. Segala sesuatu yang bulat, yang berputar dan melaju. Tapi bukan menggelinding.

Camkan, aku menulis ini bukan karena lucifer sedang istirahat. Tapi sepertinya sepasang malaikat menancapkan sesuatu dikepalaku.
Entah apa itu. Dan sepertinya itulah yang membuatku ingin menulis ini. Ditambah sedikit rasa takut, jika saja lucifer bangun menyeringai curiga.

Sebenarnya aku sudah lama menahan jemariku menulis kisah ini. Aku hanya menghindari bisul disekujur tubuhku. Aku tak tahan lagi.

Ini kisah nyata. Perputaran. Sedikit pelajaran menarik bisa kucuil darinya.
Siapkanlah dirimu dan jangan seperti vampire betulan.
Sesekali tariklah nafas, tersenyum, dan jangan lupa berkedip.




Dia seorang pimpinan dengan beberapa business unit yang diserahkan untuk menjadi tanggung jawabnya.
Karena dia pimpinan, tentu saja semua bawahan tunduk padanya. Harus. Karena menurutnya kebenaran selalu berada dipihaknya.

Kau yang tidak setuju dengannya, dan jika ingin diperlakukan dengan hormat, silahkan mengundurkan diri. Kau tidak berguna, katanya.

Lumayan. "kau tidak berguna" bukanlah topten daftar kata makiannya. Tak perlu kusebutkan list itu, karena cukup membuat seluruh tubuhmu panas mengejang.
Mengerang dengan mengepal tinju disamping tubuhmu.

Dan akupun baru tahu ketika menjadi bawahannya, berbohong adalah salah satu tehnik memajukan perusahaan. Ketika itu, semua kepala bisa mengangguk setuju. Kenapa?.. karena kau seorang jongos yang butuh pekerjaan.

Menurutku, dia manusia pintar. Dia tahu soal perputaran. Segala sesuatu akan berbalik padanya. Lalu dia menciptakan sesuatu yang bisa menyeimbangkan rasa sakit orang akibat pekerjaan lucifer-nya pada mulut dan hatinya.

Tunggulah ketika hari raya datang. Dia akan menyiapkan packet menarik dari kantongnya pribadi. Sekaleng coca cola, sebungkus keripik kentang, sekaleng biscuit, sebotol sirup, dan beberapa makanan lain, yang mungkin menurutnya bisa kau makan selama hari raya, sambil memaafkannya. Percayalah. Semua pasti dapat.

Suatu ketika, aku membuat kesalahan yang membangunkan lucifernya. Dihadapan kawananku, ia menggebrak meja. Aku dan juga yang lain dilarang menyebut nama Tuhan di perusahaan itu. Aku, atau siapapun akan dipecatnya, kalau masih berani menyebut nama Tuhan. Karena apa?.. katanya, karena dia banyak uang pesangon untuk mengeluarkanku.

Aku dan kawananku. Kami pejuang dan bukan pengecut yang mengundurkan diri dengan berharap pesangon besar karena lamanya kami berada dalam siksaannya.
Kami tetap berjuang seperti biasa, walau semangat itu lemah.

Hari berlalu. Kadang-kadang, lucifer seperti manusia juga. Tidak harus selalu tertawa menang. Perputaran. Ada saatnya juga lucifer merintih. Bukan, bukan mendesah nikmat. Tapi merintih perih. Bukan juga rasa sakit seperti neraka memanggang. Hanya perih dan harusnya, sedikit rasa malu.

Suatu hari, dia mengalami kecelakaan. Tenang saja, doa orang tertindas kali ini tidak dijawab. Dia tidak luka parah, jantungnya tidak bocor, tulang-tulangnya tidak remuk, otak dan ususnya tidak terburai. Lucifer-nya masih bisa hidup.

Dia hanya luka disekitar mulutnya. Giginya ada yang patah dan bibirnya bengkak. Dia masih bisa masuk kerja 3 hari kemudian dengan luka tersebut. Dengan sedikit perban, setidaknya bisa menyumbang simpati para penjilat.

Jujur. Aku dan kawananku tertawa. Lucifer kami tergelak puas, walau doa pribadinya tidak terjawab.

Nah, lucifer... cukup. Jangan tertawa lagi.
Bumi dibawah kakiku masih berputar menikmati hangatnya matahari dan bulan.
.

.
*dan sepasang malaikat itu pun mencabut pancang dari kepalaku*

1 comment:

  1. kodok_ijo: Ehm.. kecuali, Edward berniat menjadikanku vampire. (Ah, lupakan aku pernah menulis itu). SUMPAH INI GAK PENTING

    lazio_ok: hahahah..

    kodok_ijo: Dengan menyaksikan putaran itu, gadis kecil itu bisa tumbuh, tumbuh dan tumbuh hingga ia menjadi renta.

    kodok_ijo: RUPANYA DIA UDAH RENTA

    lazio_ok: kucluk!!!... gak perlu kali kau komentari setiap kalimatku..

    okelah klo begitu..

    ReplyDelete

Related Posts with Thumbnails